“Benarkah Umat Selain Islam Bisa Mendapat Surga?” ketegori Muslim. Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Pak Ustadz,
Saya punya pertanyaan yang sejak dulu selalu mengganjal. Dalam surat
Al-Baqarah ayat 62 Allah berfirman, Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, Yahudi, Nasrani, dan Sabiin barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir serta mengerjakan amal saleh maka bagi mereka
pahala di sisi Tuhan mereka…. Sedangkan di ayat lain Allah berfirman,
Sesungguhnya agama yang diridai Allah adalah Islam. Terlihat dua ayat
ini bertentangan. Apa ayat yang pertama telah di-nasakh? Kalau iya, apa
asbabun nuzul-nya dari kedua ayat tersebut? Sedangkan apa maksud
golongan Sabiin di atas?
Terima kasih atas jawabannya.
WAssalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Julio
Jawaban
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh mereka
akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada
mereka, dan tidak mereka bersedih hati.
Ayat itu tidak dinasakh, karena tidak ada masalah dengan ayat ini.
Yang perlu dinasakh adalah kesimpulan mereka yang menyimpangkan makna
dan pengertian ayat ini. Ayat ini tidak pernah menyatakan bahwa agama
selain Islam itu benar dan pemeluknya akan masuk surga. Sama sekali
tidak. Hanya mereka yang ada penyakit di dalam hatinya saja yang masih
saja sampai hati menyelewengkan ayat tersebut untuk membenarkan paham
pluralisme bejatnya.
Memang sekilas ayat ini mudah sekali diselewengkanbahwa agama selain
Islam itu seolah-olah benar, namun siapapun yang memahami esensi ajaran
Islam pasti tahu bahwa ayat ini diturunkan tidak dengan maksud untuk
menetapkan bahwa agama-agama itu benar. Maksud ayat ini ingin mengatakan
bahwa meski seseorang itu dulunya pemeluk Yahudi, Nasrani atau Shabiin,
namun beriman kepada Allah dan beramal shaleh, mereka memang akan masuk
surga. Tetapi apa yang dimaksud dengan beriman kepada Allah dan beramal
shaleh?
Sebenarnya beriman kepada Allah dan beramal shaleh itu adalah masuk
Islam. Mana mungkin orang Yahudi disebut beriman kepada Allah? Sedangkan
sepanjang surat Al-Baqarah kita menemukan kutukan yang Allah lontarkan
kepada Yahudi.
Tidak mungkin ada orang yang memeluk Yahudi sambil beriman kepada
Allah. Sebab makna iman itu bukan sekedar percaya adanya Allah. Kalau
hanya sekedar percaya adanya Allah, Abu Jahal cs pun juga percaya bahwa
Allah itu ada. Makna beriman kepada Allah adalah mentaatinya, mengikuti
petunjuk nabi-Nya, Muhammad SAW serta melaksanakan semua perintah-Nya di
dalam kitab suci Al-Quran.
Sedangkan orang-orang Yahudi itu, jangankan menjalankan kitab suci
Al-Quran, lha wong kitab suci yang diturunkan kepada mereka sendiri pun
diinjak-injaknya. Mana ada orang beriman tapi menginjak-injak kitab
suci.
Dan hal yang sama juga berlaku buat agama lainnya, baik Nasrani, Majusi, Musyrikin atau Shabiiin.
Jadi makna ayat itu adalah meski dulunya Yahudi, tapi bila kemudian
masuk Islam, maka akan masuk surga. Begitu juga meski dulunya Nasrani
atau Shabiiin, kemudian masuk Islam, maka mereka bisa masuk surga.
Ayat ini sama sekali tidak ingin mengatakan bahwa Yahudi, Nasrani dan
Shabiin itu akan masuk surga. Sama sekali bukan dan jauh sekali dari
intisari dakwah Rasulullah SAW. Kalau memang mereka bisa selamat dan
masuk surga dalam agama lamanya, buat apa nabi SAW meminta Kaisar
Heraclius, Kisra dan penguasa dunia saat itu untuk masuk Islam? Buat apa
beliau menangis memohon kepada Abu Thalib untuk mengucapkan
syahadatain? Buat apa penyiksaan dan perang bertahun-tahun itu?
Bandingkan dengan Ayat yang Lafadznya Mirip
Sebenarnya kalau ketika membandingkan ayat itu ada baiknya dengan ayat yang lafadznya mirip dan mendekati.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi,
orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan
orang-orang musyrik, Allah akan memisahkan di antara mereka pada hari
kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
Di dalam ayat ini disebutkan bahwa umat Islam, Yahudi, Shabiin,
Nasrani, Majusi dan orang musyrik memang sama-sama menjalankan agama
masing-masing. Akan tetapi semuanya tidak sama di sisi Allah, sebab
nanti di akhirat Allah akan memisahkan mana agama yang diterima-Nya,
yaitu Islam, dan mana agama yang ditolaknya, yaitu selain Islam.
Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.
Bila ayat itu dipahami bahwa semua agama adalah benar dan pasti
pemeluknya mendapat pahala, maka pemahaman sesat seperti itu bertabrakan
dengan sekian banyak ayat dan hadits lainnya. Misalnya:
a. Agama lain selain Islam tidak akan diterima dan rugi
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi..
b. Al-Quran Al-Karim secara tegas menyatakan bahwa Nasrani itu kafir
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, Sesungguhnya
Allah ialah Al-Masih putera Maryam, padahal Al-Masih berkata, Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,
dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun..
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, Bahwasanya Allah
salah seorang dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan
selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih..
c. Nasrani itu Dilaknat Allah SWT
Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan
‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang
selalu mereka perbuat itu..
d. Nasrani dan Yahudi itu Diperangi Allah SWT
Orang-orang Yahudi berkata, Uzair itu putera Allah dan orang-orang
Nasrani berkata, Al-Masih itu putera Allah. Demikianlah itu ucapan
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu. Allah memerangi mereka, bagaimana mereka sampai
berpaling. .
e. Nasrani Itu Celaka karena Menodai Kesucian Kitabnya
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; Ini dari Allah , untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh
tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat
apa yang mereka kerjakan. .
f. Nasrani itu selain menyembah Isa juga menyembah pendeta dan rahib mereka
Mereka menjadikan para pendeta dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan Al-Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan..
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
By ,. F14Ns
Tidak ada komentar:
Posting Komentar